Prinsip
Pesawat Terbang
Penjelasan
Fisika Pesawat Terbang
(Pustaka Fisika). Saya yakin kita semua pernah
memandang ke angkasa dan melihat ada pesawat terbang yang sedang
melintasi udara di atas kita. Mungkin ada di antara kita yang pernah bertanya
“bagaimana mungkin hal ini dapat terjadi”?. Pertanyaan ini wajar, apa lagi jika
kita melihat massa dari pesawat yang berton-ton sehingga sepertinya mustahil
untuk membuatnya dapat terbang terangkat di atas tanah. Di tambah lagi bahwa
massa jenis dari pesawat itu yang terbuat dari material logam jauh lebih besar
dari massa jenis udara yang bertindak ibarat “Jalan Raya” tempat pesawat
tersebut melaju.
Dalam
kajian fisika, hal ini sebetulnya bukanlah peristiwa yang mustahil untuk
terjadi, pada dasarnya hanya masalah keseimbangan gaya saja. Sudah umum di
ketahui bahwa benda selalu jatuh menuju pusat bumi karena adanya gravitasi yang
bekerja pada setiap benda. Tetapi, terdapat juga gaya ke atas yang secara
vektor berlawanan arah dengan gaya gravitasi ini. Kedua gaya inilah yang
berusaha direkayasa untuk selanjutnya hasilnya dapat membuat pesawat dapat
terbang. Jika gaya ke atas yang bekerja pada benda lebih besar dari pada
tarikan gravitasinya, maka benda tersebut dapat terangkat dari tanah, demikian
juga sebaliknya.
Terdapat
empat gaya mendasar yang bekerja pada benda, yaitu:
- Tarikan
- Dorongan
- Gaya angkat
- Gaya berat (gravitasi)
Dalam
hukum newton yang pertama dapat disimpulkan bahwa benda cendrung untuk tetap
diam atau bergerak dengan kecepatan konstan kecuali jika ada pengaruh (gaya)
dari luar yang bekerja padanya. Kecendrungan ini terjadi disebabkan oleh adanya
keseimbangan gaya yang bekerja pada benda tersebut. Jika tarikan yang bekerja
pada benda sama besar dengan dorongannya, maka benda tidak akan mengalami
perubahan ditinjau dari pergerakan horisontalnya. Begitupun yang terjadi jika
geya berat pada benda sama besar dengan gaya angkatnya, maka untuk arah
vertikal benda juga tidak mengalami perubahan. Artinya bahwa, jika keseimbangan
ini terganggu akan mengakibatkan terjadinya perubahan pada benda, bisa
horisontal maupun vertikal.
Menurut Newton, dalam hukum keduanya dinyatakan bahwa benda dengan massa
tertentu yang mendapat pengaruh gaya maka benda tersebut akan mengalami
percepatan. Implikasi dari hukum ini adalah untuk kasus pesawat terbang, kita
dapat membuatnya terangkat dari tanah dengan memberikan gaya angkat untuk
pesawat tersebut, gaya angkat ini harus lebih besar dari gaya yang disebabkan
oleh tarikan gravitasi. Penjelasan tentang gaya angkat ini akan lebih jelas
jika kita menggunakan prinsip bernoulli dan hukum ketiga Newton.
Dalam prinsip bernoulli kita bisa menemukan bahwa fluida
yang mengalir lebih cepat akan menyebabkan penurunan tekanan pada fluida
tersebut. Pada model moncong pesawat terbang, sengaja di desain agar ketika
udara manabrak moncong tersebut akan menyebabkan aliran udara yang melalui
bagian atas pesawat lebih cepat dari pada yang melewati bagian bawah
sayap pesawat terbang.
Seperti yang telah dinyatakan oleh bernoulli, perbedaan
kecepatan ini selanjutnya mengakibatkan tekanan udara pada bagian bawah sayap
akan lebih besar daripada tekanan dari bagian atas sayap pesawat terbang. Perbedaan
tekanan inilah yang menghasilkan gaya angkat pada pesawat terbang.
Sebuah pesawat memerlukan gaya angkat atau lift yang dibutuhkan untuk terbang.
Lift dihasilkan oleh permukaan suatu sayap (wing) yang berbentuk aerofoil.Gaya
angkat terjadi karena adanya aliran udara yang melewati bagian atas dan bagian
bawah di sekitar aerofoil. Pada saat terbang, aliran udara yang melewati bagian
atas aerofoil akan memiliki kecepatan yang lebih besar daripada kecepatan
aliran udara yang melewati bagian bawah dari aerofoil. Maka, pada permukaan
bawah aerofoil akan memiliki tekanan yang lebih besar daripada permukaan di
atas. Perbedaan tekanan pada bagian atas dan bawah inilah yang menyebabkan
terjadinya gaya angkat atau lift pada sayap pesawat. Oleh karena tekanan
berpindah dari daerah yang bertekanan besar menuju ke daerah yang bertekanan
kecil, maka tekanan pada bagian bawah aerofoil akan bergerak menuju bagian atas
aerofoil sehingga tercipta gaya angkat pada sayap pesawat. Gaya angkat inilah
yang membuat pesawat dapat terbang dan melayang bebas di udara.
Mesin Pendorong
Mesin Pendorong
Untuk bergerak ke depan (baik
di darat maupun di udara), pesawat memerlukan daya dorong yang di hasilkan oleh
tenaga penggerak atau yang biasa disebut dengan mesin (engine). Daya dorong
yang nantinya dihasilkan oleh engine ini biasa di sebut dengan thrust.
Terdapat beberapa jenis engine dari pesawat, di antaranya :
- Piston Engine
- Turbojet Engine
- Turboporop Engine
- Turbofan Engine
- Turboshaft Engine
Piston Engine
Piston engine atau
biasa disebut dengan mesin torak, merupakan mesin yang menggunakan piston
(torak) sebagai tenaga penggerak. Piston yang bergerak naik turun dihubungkan
dengan crankshaft melalui connecting rod untuk memutar propeller atau
baling-baling. Piston dapat bergerak naik turun karena adanya pembakaran antara
campuran udara dengan bahan bakar (fuel) di dalam ruang bakar (combustion
chamber). Pembakaran di dalam combustion chamber menghasilkan expansion gas
panas yang dapat menggerakkan piston bergerak naik turun.
Pesawat yang menggunakan mesin piston umumnya menggunakan
propeller sebagai tenaga pendorong untuk menghasulkan thrust. Bentuk penampang
dari propeller itu sendiri sama seperti sayap, yaitu juga berbentuk aerofoil.
Sehingga pada saat propeller berputar maka akan menghasilkan gaya dorong atau
thrust sehingga pesawat dapat bergerak ke depan. Pesawat dengan mesin piston
ini merupakan jenis pesawat ringan atau biasa disebut dengan light aircraft.
Pesawat ini mempunyai daya jelajah yang kecil dan ketinggian terbang yang tidak
terlalu tinggi. Pada dasarnya, prinsip kerja dari semua engine pesawat sama.
Yaitu memanfaatkan energi pembakaran antara campuran bahan bakar dengan udara
yang menghasilkan expansion gas yang terjadi di dalam ruang bakar cc
(combustion chamber).
Turbojet Engine
Dinamakan turbojet engine karena mesin ini menggunakan turbin dalam
membangkitkan tenaga, dan jet yang artinya semburan/pancaran. Yaitu semburan
hasil pembakaran di dalam cc keluar menuju turbin dan memutar turbin, lalu
turbin memutar compressor dan menggerakkan komponen engine lainnya.
Turboprop Engine
Prinsip kerja dari Turboprop engine
sama dengan proses kerja dari turbojet engine. Yang membedakannya adalah
terdapat propeller pada engine ini. Propeller terhubung dengan turbin dan
compressor melalui shaft.
Turbofan Engine
Sama dengan
turboprop, prinsip kerja turbofan sama dengan turbojet engine. Perbedaannya
adalah pada turbofan engine terdapat fan di depan compressor. Fan berfungsi
untuk menghisap udara masuk ke dalam compressor.
Turboshaft Engine
Prinsip
kerja dari turboshaft engine juga hampir sama deng an turbojet engine. Engine
ini di gunakan pada helikopter. Pada turboshaft engine, terdapat shaft yang
terhubung dengan turbin. Shaft ini menghubungkan ke main rotor atau
baling-baling pada helikopter. Rotor pada helikopter mempunyai penampang
berbentuk airfoil.
Bidang Kendali (Flight Control Surface)
Untuk menggerakkan pesawat (berbelok, menukik, dan rolling
atau berbalik), seorang pilot memerlukan bidang kendali atau control surface .
Primary control surface
Primary
control surface atau bidang kendali utama adalah bidang kendali pesawat yang
dapat mengatur pergerakan pesawat pada saat terbang di udara. Aileron,
elevator, dan rudder merupakan bidang kendali utama pada pesawat.
- Aileron terletak pada sayap, digunakan pesawat pada saat melakukan rolling (berbalik) di udara dan pergerakannya berada pada sumbu longitudinal pesawat, aileron dikendalikan dengan menggunakan stick control yang berada pada cockpit.
- Elevator terletak pada bagian ekor (empenage) atau bagian horizontal stabilizer, digunakan pesawat untuk melakukan piching (mengangguk) dan pergerakannya pada sumbu lateral pesawat, elevator di kendalikan dengan menggunakan stick control yang berada di ruangan cockpit.
- Rudder terletak di pada bagian ekor tepatnya di bagian vertical stabilizer, di gunakan pesawat untuk melakukan yawing (berbelok) diudara dan pergerakannya pada sumbu vertical pesawat, rudder di kendalikan dengan menggunakan rudder pedal yang terletak pada ruang cockpit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar